New York – Teknologi yang makin berkembang seharusnya diimbangi dengan kesadaran beretika dalam menggunakan teknologi itu. Faktanya, etika berteknologi malah menurun.
Sekitar 91% remaja mengaku sebagian besar orang salah menggunakan teknologi. Bahkan seperti dikutip Strait Times, tigaperempatnya menyatakan etika berteknologi telah menurun.
“Teknologi digital baru menjadi hal penting dalam kehidupan konsumen tapi kita belum mengetahui bagaimana dan kapan saat yang tepat menggunakan teknologi itu untuk diri sendiri, keluarga atau komunitas sosial,” papar kepala penelitian terkait interaksi dan pengalaman Genevieve Bell di Intel.
Menurut responden di poling Intel, saat ini makin banyak orang yang ber-SMS saat makan malam atau berbicara keras melalui ponsel di restoran, bahkan menggunakan laptop ketika sedang berkendara.
Poling pada dua ribu remaja itu menunjukkan harapan akan kesadaran beretika dalam menggunakan ponsel akan menjadi lebih baik. Pasalnya, orang yang tak memiliki sopan santun saat menggunakan ponsel di tempat umum terbukti sangat mengganggu kenyamanan orang di dekatnya.
Meski begitu, 20% responden mengaku juga memiliki masalah etika saat menggunakan perangkat teknologi. Hampir 75% responden mengaku, kurangnya sopan santun dalam menggunakan perangkat teknologi akan menciptakan kemarahan publik.
Sedangkan sekitar 65% responden mengaku sangat marah ketika ada orang yang menggunakan perangkat teknologi di waktu dan tempat yang salah.
Menurut data Intel, kebanyakan responden akan sangat marah jika orang yang sedang mengemudi kemudian juga menggunakan ponsel atau perangkat teknologi lain.
Selain itu, berbicara di depan publik dengan suara keras dan menggunakan ponsel saat sedang berjalan merupakan aktivitas lain yang dinilai sangat mengganggu.
0 komentar:
Komentar: