2011/10/31

Bocoran Ungkap iPad 3 Apple Rilis Maret 2012


 London Bocoran dari sumber Asia menunjukkan, tablet terbaru Apple ini akan rilis pada Maret 2012. Tak hanya itu, sumber ini juga mengungkap beberapa bocoran lainnya. Apa saja?
Tablet ini nantinya menggunakan konektor yang semuanya baru. Artinya, tablet ini akan jauh lebih tipis dari iPad 2. Tak hanya itu, hal ini mengindikasikan banyak pengguna harus membuang semua peralatan tambahan yang ada seperti dok iPad dan keyboard.
Bocoran dari CNET ini menyebutkan, sumber Asia mengatakan perangkat ini akan memiliki fitur versi langsing konektor 24-pin yang ada saat ini. Layar pada iPad 3 akan serupa iPad 2. Produksi perangkat ini telah dipercepat di beberapa pabrik milik pemasok Apple.
Di sisi lain, bocoran ini tak memastikan berapa resolusi tablet baru ini. Laporan sebelumnya menyatakan, iPad 3 akan menggunakan layar Retina serupa iPhone 4S yang menawarkan resolusi empat kali lebih tinggi dari model yang ada saat ini.
Beberapa sumber lain seperti dikutip DM menyatakan, peluncuran perangkat baru ini akan 'sangat berdekatan' iPhone 5.
Mari kita tunggu

0 komentar:

Komentar:

Sembilan Fakta Mengejutkan Steve Jobs


Pendiri dan mantan CEO Apple ini meninggal karena kanker pankreas yang ia derita. Meski begitu, sedikit demi sedikit, fakta mengejutkan mengenai pria ini mulai terkuak.
Penulis biografi Jobs, Walter Isaacson, mengungkap hal-hal mengejutkan yang sebelumnya tak diketahui khalayak umum. Dalam ‘Steve Jobs,’ Isaacson menuangkan segala informasi yang ia peroleh.
Pria ini pula menjadi satu-satunya orang yang pernah melakukan wawancara sebanyak 40 kali lebih pada Jobs. Rahasia apa saja yang dimaksud? Simak berikut.
Bagaimana Apple mendapat namanya
‘Executek,’ ‘Matrix,’ ‘Personal Computers Inc,’ menjadi beberapa nama yang menjadi pertimbangan Jobs dan co-founder Apple Steve Wozniak. Jobs mengajukan ‘Apple’ setelah ia kembali dari kunjungannya keAll One Farm tempat ia memelihara pohon apel.
“Saya sedang menjalani salah satu diet buah. Saya baru saja kembali dari ladang apel. Apel terdengar menarik, penuh semangat, dan tak mengintimidasi. Nama ini mengambil ujung kata computer,” kata Jobs pada Isaacson.
Bill Clinton meminta nasihat Jobs atas skandal Monica Lewinsky
Menurut Isaacson, selama pembicaraan larut malam via telepon, Presiden Bill Clinton bertanya pada Jobs mengenai cara ia menghadapi skandal Monica Lewinsky. “Saya tak tahu jika Anda benar melakukannya, jika benar, katakan pada Negara ini,” kata Jobs pada Clinton. Saat itu, presiden terdiam di ujung telepon, kata Isaacson.
Mengapa Jobs mengenakan turtleneck hitam?
Menurut Isaacson, ciri turtleneck hitam Jobs awalnya terinspirasi kunjungannya pada awal 1980-an ke pabrik Sony di Jepang tempat pendiri Apple itu menyadari semua karyawan mengenakan seragam.
Jobs mengaku menyukai konsep itu dan mengusulkan karyawan Apple juga memiliki seragam dan meminta perancang Jepang Issey Miyake merancang seragam karyawannya. Namun, Jobs ‘memiliki gagasan memiliki seragam untuk dirinya sendiri dengan alasan kenyamanan harian serta ciri gayanya sendiri,” kata Isaacson. Jobs yang berteman dengan Miyake pun memintanya membuatkannya ‘beberapa turtleneck hitam’ dan ciri khas Jobs pun lahir.
Jobs kecewa pada Presiden Barack Obama
Dulunya, Jobs merupakan pendukung Obama.Namun ia ‘kecewa padanya’ yang memiliki masalah memimpin karena Obama enggan menyinggung orang atau membuat orang marah. “Anda hanya akan menjadi presiden untuk satu kali masa jabatan,” kata Jobs pada Obama.
Jobs berpendapat, administrasi presiden harus lebih ramah pada bisnis dan lebih agresif dalam membentuk sistem edukasi Negara.
Jobs menolak bedah untuk menyembuhkan kankernya
Jobs awalnya menolak melakukan bedah untuk mengobati kanker pankreas yang ia derita. Selama berbulan-bulan, Jobs menolak mengobati kankernya dan hanya menggunakan terapi, termasuk diet tak biasa, obat herbal dan akupunktur.
“Alasan besarnya adalah, ia tak siap tubuhnya dibuka,” kata istri Jobs, Laurence Powell. Powell pun berupaya membujuk suaminya melakukan operasi. “Keberadaan tubuh untuk melayani roh,” katanya.
Jobs awalnya menentang aplikasi
Ribuan aplikasi yang tersedia di iTunes menjadi fitur penentu bagi Apple dan telah membuat pengembang menghasilkan miliaran dolar. Meski begitu, awalnya Jobs menentang keberadaan aplikasi.
Anggota dewan direksi Apple Art Levinson mengaku menghubungi Jobs enam kali untuk melobi mengenai aplikasi potensial. “Saat itu Jobs merasa timnya tak memiliki cukup kemampuan untuk mencari tahu kerumitan yang membayangi kebijakan pengembang aplikasi pihak ketiga,” kata Isaacson.
Jobs ‘depresi’ pada reaksi hangat-hangat kuku pada iPad
iPad memang merupakan produk Apple yang sukses. Namun reaksi awal yang muncul hanya sebatas hangat-hangat kuku. Banyak orang mencaci namanya namun siapa sangka produk baru ini menjadi sangat populer. “Saya merasa tertekan karenanya,” katanya.
Pertanyaan wawancara Jobs yang aneh
Jobs menikmati saat-saat ia menanyai para calon karyawannya yang ‘gelisah dan konvensional’ guna menguji kemampuannya berpikir sendiri dan mengukur apakah kepribadiannya sesuai dengan Apple. Jobs sering ‘menyiksa’ para calon karyawannya dengan pertanyaan tak biasa. “Umur berapa saat Anda kehilangan keperjakaanmu?,” tanyanya. “Apa Anda perjaka?,” lanjutnya.
Google perampok besar
Jobs menggambarkan Android sebagai ‘kejahatan besar’ di mana Google mencuri dari iPhone. “Google merampok kami. Saya akan habiskan nafas terakhir saya dan tiap sen kekayaan Apple senilai US$40 miliar (Rp354,1 triliun) untuk membenarkan kesalahan ini. Saya akan hancurkan Android karena itu produk curian,” kata Jobs. 

0 komentar:

Komentar:

Rahasia Gelap Steve Jobs Bertemu Sang Ayah


Saat-saat masih hidup, pendiri dan mantan CEO Apple ini berupaya keras menemui ayah biologisnya. Namun, ada rahasia gelap yang menghalanginya.
Seperti kisah menyayat hati, para penggemar Jobs sedih mengetahui pria ini tak pernah memiliki kesempatan bertemu pria yang memberi dunia visioner komputer ini. Kini, penulis biografi Jobs, Walter Isaacson, mengungkap CEO Apple ini bertemu beberapa kali tanpa ayahnya.
Saat Jobs diberitahu mengenai pertemuan kebetulannya, ia mengatakan tak ingin ayahnya mendengar mengenai hal ini karena ia telah melakukan beberapa penelitian pada dirinya dan ‘tidak suka dengan apa yang ia ketahui’. Dalam salah satu dari banyak pencerahan dari kehidupan menarik dan kompleks sang jenius komputer, Isaacson mengatakan, Jobs bertemu ayahnya beberapa kali di akhir 1980an.
Pertemuan terjadi sebuah restoran Mediterania populer yang kemudian ia miliki di Silicon Valley. Jobs yang diadopsi sejak bayi menemukan, ia memiliki saudara perempuan setelah melacak keberadaan ibunya yang sebenarnya. Saat bertemu dan terikat dengan adiknya, Mona Simpson, keduanya memutuskan untuk mencari ayahnya.
Dalam sebuah wawancara di 60 Minutes CBS, Jobs mengatakan, “Saat mencari ibu kandung saya, jelas saya juga mencari ayah biologis saya dan saya mulai mengetahui siapa dia dan saya tak begitu menyukainya. Saya meminta ibu untuk tidak mengatakan pada ayah bahwa kami pernah bertemu.”
Sungguh menakjubkan, saya pernah ke restoran itu beberapa kali dan ingat pernah bertemu pemiliknya yang botak dan berasal dari Suriah, kami bahkan berjabat tangan, katanya. Jobs memberi akses penuh Isaacson pada teman dan keluarga untuk biografinya, bahkan ia mau melakukan lebih dari 40 wawancara yang sebagian besar direkam.
Pendiri Apple ini terkenal sangat tertutup pada kehidupan bisnis dan pribadinya bahkan ia mengaku menyesali keputusannya menunda operasi kanker demi obat bergaya timur. Tak hanya itu, lebih mengejutkan saat diketahui jenis kanker pankreas Jobs ‘tumbuh sangat lambat’ dan ‘sebenarnya bisa disembuhkan,’ namun ia memilih untuk tidak operasi selama sembilan bulan hingga keputusannya operasi sudah terlambat, papar Isaacson.
Menanggapinya Jobs mengatakan, “Saya tak ingin tubuh saya dibuka. Saya tak ingin dilanggar dengan cara itu”. Gantinya, ia mencoba diet vegan, akupunktur, obat herbal dan perawatan lain yang ia temukan di online, dan bahkan berkonsultasi dengan psikis.
Biografi ini juga menjelaskan bagaimana Steve Jobs sering diganggu di sekolah dan berhenti ke gereja pada usia 13. Saat ia melihat anak-anak kelaparan di sampul majalah Life, ia bertanya pada pendeta sekolah apakah Tuhan tahu apa yang akan terjadi pada mereka.
Sejak itu, Jobs tak pernah kembali ke gereja meski ia mempelajari Zen Buddhisme kemudian. Isaacson mengatakan, Jobs dulu berpikiran, peluang keberadaan Tuhan adalah 50-50. Jobs juga menentang konsumsi mencolok yang membuat karyawan Apple berubah menjadi ‘orang aneh’ saat menjadi kaya.
Ayah empat anak ini mengatakan mengenai Bill Gates, “Ia akan menjadi pria yang lebih besar jika pergi ke ashram saat masih muda.” Kemudian ia mengatakan pula, Bill pada dasarnya tak imajinatif dan tak pernah menciptakan sesuatu, itulah sebabnya saya pikir ia lebih nyaman dalam filantropi dibanding teknologi.
“Ia tak malu merobek gagasan orang lain,” katanya. Raksasa Microsoft kabarnya mengaku terpesona Steve Jobs namun raksasa itu menemukan Jobs ‘aneh secara fundamental’ dan ‘cacat sebagai manusia’.
Tak hanya itu, Microsoft mengatakan, Jobs memiliki kecenderungan ‘kritikus pedas atau baik saat mencoba merayu Anda’. Isaacson sendiri merupakan satu-satunya penulis biografi Jobs yang memiliki cukup akses dan berhasil melakukan lebih dari 40 wawancara. 

0 komentar:

Komentar:

Blogger Template by Clairvo